29 April 2010

Windows Live Writer mempermudah membuat blog

Kali ini saya mo sharing tentang ngeblog, kita bias ngeblog dengan cara offline, jadi kita bisa mengedit dan mendesain blog kita tanpa online, jadi kita bisa menghemat bandwidth karena kita cuma membutuhkan koneksi internet jika ingin mempublish saja.

Kita bisa menggunakan program Windows Live Writer, bisa didownload dari web Microsoft langsung, biasanya sih sepaket kalo kita ingin install Windows Live yang lain. Kita lihat pada awal kita buka program kita butuh konfigurasi untuk pertama kali, kita bisa lihat pada gambar dibawah.

clip_image001

Kita bisa memilih blog apa yang kita akan gunakan, disini saya menggunakan blogspot jadi dipilih menu yang paling bawah.

clip_image002

Setelah itu kita masukkan alamat blog kita dan username serta passwordnya.

clip_image003

Setelah itu akan mencoba menyambung ke alamat blog kita, dan setelah terhubung akan dapat memilih pada bagian mana dia akan mempublish tulisan kita dan akan mendeteksi settingan blog kita.

clip_image004

clip_image005

clip_image006

clip_image007

Setelah selesai sinkronisasi dengan blog kita, maka kita siap untuk menggunakannya. Semoga bermanfaat.

clip_image009

25 April 2010

Prepping for the GPU3 rolling: new client and NVIDIA FAH GPU clients will (in the future) need CUDA 2.2 or later

As we've discussed in previous posts, due to its great computational abilities, our GPU client has had a great scientific impact so far. In our most recent FAH paper (also see the movie), the GPU clients play a star role in allowing Folding@home to push to unprecedented levels, simulating protein folding on the millisecond timescale in an atomistic model.

We are prepping for the rollout of the next generation GPU client (GPU3). As mentioned in previous posts, GPU3 will allow for greatly enhanced science (including more accurate models, new science can be done, 2x faster execution of the science, more stable simulations, OpenCL support for run time science optimizations, and greater flexibility for adding new scientific capability). This is accomplished through the use of the OpenMM GPU library (which originally came from FAH GPU code, but has been significantly enhanced by Simbios staff).

We would like to give donors a heads up of what's coming. We are doing internal testing now and will do closed beta testing hopefully soon. With the rollout of the new GPU3/OpenMM-based core (core15) for NVIDIA GPU clients, we will need donors to do two software installs (please note that this is not required to be done immediately, since the new client is not openly available):

1) In order to get WUs using this new core, donors will need to make sure their CUDA level is least CUDA 2.2, but ideally 2.3 or the most recent. To know which version of CUDA you have, you can find out based on your driver version:

CUDA 2.0: 177.35+
CUDA 2.1: 180.60+
CUDA 2.2: 185.85+
CUDA 2.3: 190.38+
CUDA 3.0/OpenCL: 195.36+

2) A new client will be needed to access GPU3 WUs. This new client will report the CUDA level to the assignment server, so it can assign around machines with less capable CUDA levels. Note that "assigning around" the issue means that if your client can't do the work available, it won't be assigned a WU, so it's best to make sure your CUDA drivers are reasonably updated. We feel this is better than giving a WU which will crash the core, etc.

While the new client has not been openly released yet, we wanted to give this heads up to donors so they have time to upgrade their drivers.

Thanks to all of the GPU folders. We have done some great work so far and the best results are yet to come!

Sumber

14 April 2010

Sharing Internet dari Komputer 1 ke Komputer 2

221hm8

Mungkin sebagian orang ada yang mengerti dan ada pula yang tidak mengerti cara men-sharing internet. Contohnya jika kita mempunyai 1 komputer yang mempunyai koneksi internet dan ingin di share ke laptop melalu kabel LAN. Yang saya alami sekarang adalah pada komputer desktop telah terhubung dengan koneksi internet melalui kabel LAN 1 yang terhubung ke server. Jadi untuk menghubungkan komputer desktop dengan laptop harus mempunyai LAN card tambahan lagi, kita bisa namakan LAN 2 untuk lebih mudahnya untuk penghubung antara komputer dengan laptop.

Pertama kali kita harus sharing koneksi pada LAN 1, saya menggunakan OS Windows 7 jadi kita bisa buka pada Control Panel > Network and Sharing Center > pilih LAN 1 > Properties > Sharing > pilih kotak Allow other network users to connect through this computer’s Internet connection. untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar dibawah.

1

Biasanya LAN 2 akan otomatis terisi IP Address 192.168.137.1, kita bisa cek apa benar IP ter-set seperti itu dengan mengecek LAN 2. Dapat dilihat pada gambar dibawah.

2

Setelah semua disetting maka kita setting pada laptop atau komputer yang akan mendapatkan koneksi internet sharingnya. Yang perlu dilakukan hanya melakukan setting LAN pada laptopnya saja. Kita hanya perlu memasukkan IP Address 192.168.137.2 serta IP Gateway dan DNS Server dari LAN 2 yaitu 192.168.137.1. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat gambar dibawah.

Screenshot-Editing Auto eth0

Setelah semua setting telah benar, maka komputer atau laptop yang terkoneksi Internet Sharing dari komputer desktop siap untuk digunakan berselancar di dunia maya. Selamat Mencoba dan semoga bermanfaat.

13 April 2010

Apa itu Folding@home



Mungkin sebagian orang bertanya-tanya apa itu folding, saya sendiri sempat bingung jika ditanya apa itu folding sebenarnya. Adapun arti dari folding@home adalah proyek komputerisasi yang telah terstruktur, mempelajari protein folding dan misfolding. Protein folding dijelaskan secara terpisah untuk lebih detilnya.

Folding@home telah diluncurkan pada tanggal 1 Oktober 2000 dan sedang berjalan sampai saat ini dan dikelola oleh Pande Group di Standford University dengan pengawasan dari Profesor Vijay Pande sendiri. Folding@home merupakan hasil distribusi dari beberapa banyak komputer yang digunakan untuk melakukan protein folding atau disebut sebagai melipat protein. Folding@home sendiri sudah menjadi penggunaan distribusi komputerisasi dan proyek terbesar yang ada didunia pada saat ini.

Tujuan utamanya adalah untuk memahami folding protein, misfolding dan penyakit terkait. Jadi dengan adanya folding@home ini, dimungkinkan bisa mendapatkan obat untuk beberapa penyakit yang belum ditemukan obatnya.

Disini semua orang dapat mengikuti program ini, tidak perlu membutuhkan suatu super komputer untuk melakukan proses data namun kontribusi dari banyak komputer dari seluruh dunia untuk melakukannya. Jadi kita dapat menggunakan proses CPU yang tidak terpakai untuk melakukan folding. Prosesnya biasanya dilakukan pada proses background jadi jika kita melakukan aktifitas lain tidak akan terganggu, atau dapat dikerjakan ketika pengguna sedang berada jauh dari komputer, atau sedang pergi. Jadi klien folding@home dapat menggunakan proses yang tidak terpakai dengan melakukan ini, sekaligus menjadi donatur untuk pengetahuan.

Klien-klien yang melakukan folding@home dengan secara periodik harus dapat terhubung dengan internet untuk mendapatkan suatu Work Unit (WU), yang merupakan proyek yang akan diproses pada komputer klien, atau pada komputer kita. Namun setelah WU yang di download maka klien dapat terputus dari dunia luar karena proses pengerjaannya tidak perlu online. Namun setelah menyelesaikan WU yang didapat, dibutuhkan lagi koneksi internet untuk meng-upload WU yang sudah selesai dan mengambil WU baru untuk diproses lagi. Hal ini terus-menerus berulang.

Orang-orang yang sudah berkontribusi dapat mendapatkan username yang dapat digunakan untuk melacak seberapa besar kontribusi yang sudah dilakukannya. Folding@home juga dapat digunakan pada lebih 1 komputer, dengan meninstall program folding pada komputer lain dan disetting maka klien dapat menjalankan 2 proses sekaligus. Pengguna juga dapat membentuk suatu grup dalam melakukan kontribusi ini, dapat juga bergabung lebih dari 1 grup. Statistik dari hasil folding@home dapat dilihat pada website Folding@home.

Referensi:

Apa itu Knowledge Management




Ada banyak pengertian tentang
Knowledge Management, dimana ada yang mengartikan bahwa Knowledge Management adalah strategi yang ada dan praktek yang digunakan pada salah satu organisasi agar didalamnya dapat menciptakan, mendistribusikan dan memungkinkan dalam penerapan dari wawasan yang ada dan pengalaman.

Mungkin sebagian orang beranggapan bahwa melakukan Knowledge Management sangat susah untuk diimplementasikan, namun ada juga beberapa yang beranggapan bahwa ini sangat mudah. Dimana letak susah dan mudahnya? Apa membutuhkan tool mahal atau alat yang canggih dalam mengimplementasikannya? Menurut Romi Satria Wahono melakukan Knowledge Management tidaklah susah tetapi mudah, murah dan wajib menjadi perilaku keseharian kita.

Memang dengan kita membiasakan untuk melakukan hal ini dapat mempermudah kita pada kesehariannya dalam memanage pengetahuan yang ada. Mungkin contoh mudahnya adalah ketika ada beberapa orang yang mengalami masalah dan dapat diselesaikan masalah tersebut dengan orang lain. Semua masalah dan penyelesaikan yang muncul dikumpulkan menjadi satu dan dirangkum menjadi satu dan kemudian dishare pada web atau forum-forum atau bahkan pada milist yang ramai, sehingga jika ada orang lain yang mengalami masalah yang sama dengan yang sebelumnya dapat mencari penyelesaiannya sendiri.

Jika masih mengalami masalah bisa kembali bertanya agar mendapatkan penyelesaian, nah penyelesaian terakhir bisa menjadi update untuk pertanyaan yang sebelumnya. Sehingga dapat terkumpul semua permasalahan yang ada dengan berbagai macam penyelesaian.

Mungkin lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah:



Ternyata pengetahuan dapat dibagi menjadi dua bagian:
1. Explicit Knowledge: merupakan pengetahuan yang sudah tertulis dan tersebar luas baik media cetak atau elektronik dan biasanya dapat digunakan sebagai bahan referensi.
2. Tacit Knowledge: merupakan pengetahuan yang didapat dari hasil pengalaman, skill, pemahaman maupun rules of thumb.