Pada pemilu tahun yang lalu mungkin masih banyak yang mempromosikan diri dengan kampanye berupa spanduk, selebaran, iklan di TV, kaos, bendera dll untuk dapat menjadi orang nomor 1 di Indonesia. Mereka mempromosikan diri dengan pesan moral, mental dan spiritual agar mendapatkan banyak dukungan di pemilu. Namun cara itu akan banyak menghabiskan banyak uang, tidak hanya ratusan juta saja uang yang dikeluarkan, mungkin bisa mencapai milyaran rupiah hanya untuk mencari simpati masyarakat di Indonesia, dan belum tentu juga ada masyarakat yang simpati.
Investasi mahal semacam ini mungkin sudah disadari oleh partai beserta caleg yang mencalonkan dirinya. Sebagian partai atau bahkan banyak yang sudah sedikit beralih menggunakan media internet untuk menjadikan sebagai ajang kampanye atau disebut juga online campaign dan personal branding. Perlu diketahui sebelumnya bahwa, pengguna internet di Indonesia tidak bisa dikatakan kecil, dan menurut data terakhir dari Internet World Stats, pengguna internet di Indonesia mencapai 25 juta orang dan itu menjadi jumlah pengguna internet yang setara dengan negara Spanyol dan meninggalkan negara tetangga seperti Philipina, Malaysia dan Vietnam.
Jika bisa mendapatkan suara dari pengguna internet tersebut dapat diperkirakan sudah mengantongi sekitar 25% suara nasional atau sekitar 23.9 juta. Mungkin ini menjadi sarana yang efektif dan efisien untuk mencari dukungan massa dan peningkatan personal branding. Sebenarnya online personal branding bukan hal yang baru lagi untuk dunia teknologi informasi. Mungkin banyak orang tidak sadar bahwa mereka telah melakukan yang namanya online personal branding, contohnya pada programmer open source yang mengembangkan suatu software dan merilisnya dengan bebas atau free ke publik.
Para system administrator, system analyst dan security expert, akan semakin meningkatkan personal branding-nya ketika berhasil membuat suatu tulisan yang menarik dan unik pada blog mereka tentang tren terbaru pada bidangnya masing-masing. Personal branding juga semakin cepat terbentuk dengan adanya booming suatu social networking bagi pengguna internet. Kembali ke caleg partai politik, langkah-langkah awal untuk membangun suatu personal branding mungkin dengan melalui sarana online seperti blogging dan social networking.
· Blogging
Harus mempunyai situs blog dengan nama domain pribadi dan harus diisi dengan tulisan-tulisan tentang masalah pandangan politik dan termasuk juga apa yang sebenarnya akan dilakukan dan diperjuangkan dijalur legislative ini. Jangan pernah menggunakan waktu hanya untuk menulis saja tapi juga menulis di blog, karena blogging atau ngeblog merupakan cara efektif dalam marketing didalam dunia maya. CMS blog seperti pada wordpress sangat memudahkan dalam proses Search Engine Optimization (SEO) khususnya untuk jenis onpage lewat berbagai plugin-nya. Jangan pernah untuk copy-paste dari artikel tempat lain karena akan menurunkan brand.
· Social Networking
Media social networking yang sedang popular pada saat ini adalah Facebook. Ada juga Friendster namun untuk saat ini sudah kurang digemari lagi. 2 layanan social networking tersebut berpotensi sangat besar dan cepat untuk mengumpulkan sekumpulan massa. Indonesia merupakan pengguna terbesar di dunia untuk Friendster dan juga termasuk dalam papan atas untuk pengguna Facebook. Media mailing-list sudah mulai ditinggalkan karena semua hal dapat dilakukan pada media social networking tersebut, contohnya sebagai media penyebaran kartu undangan, sharing suatu aktifitas, mengumpulkan orang dan banyak lagi, karena bisa dilakukan dengan berbagai fasilitas aplikasi yang ada pada social network tersebut. Mungkin dengan layanan ini dapat terbentur dengan banyaknya batasan Friends (teman) sebanyak 5000 orang, jadi bisa dialihkan ke tempat yang tidak mempunyai batasan jumlah penggemar. Youtube juga bisa menjadi sarana kampanye berbasiskan video, dan ini pernah diterapkan oleh Barrack Obama untuk melakukan online campaign dan sekarang telah menjadi orang nomor 1 di Amerika.
Namun untuk saat ini agak susah untuk mendapatkan pengikut pada kampanye dengan menggunakan media ini. Karena masih banyak yang belum mengerti internet atau bahkan tidak adanya jaringan internet sehingga kurang efektif untuk menjaring massa. Mungkin untuk kedepannya akan dapat menggunakan media internet untuk mempromosikan diri, karena internet jaringannya sangat luas dan mudah untuk di akses.